Minggu, 26 September 2010

Dimana Letak Bahagia Anda?

Ditulis oleh: Anne Ahira

"Tempat untuk berbahagia itu ada di
sini. Waktu untuk berbahagia itu kini.
Cara untuk berbahagia ialah dengan
membuat orang lain berbahagia"
                      -- Robert G. Ingersoll

Wawan, apakah saat ini merasa bahagia?

Di mana letak kebahagiaan Wawan
sesungguhnya? Apakah pada moleknya
tubuh? ..Jelitanya rupa? Tumpukan
harta?

....atau barangkali punya mobil mewah &
tingginya jabatan?

Jika itu semua sudah Wawan dapatkan,
apakah Wawan bisa memastikan bahwa
Wawan *akan* bahagia?

Hari ini saya akan mengajak Wawan untuk
melihat, kalau limpahan harta tidak
selalu mengantarkan pada kebahagiaan

Dan ini kisah nyata...

Ada delapan orang miliuner yang memiliki
nasib kurang menyenangkan di akhir
hidupnya. Tahun 1923, para miliuner
berkumpul di Hotel Edge Water Beach
di Chicago, Amerika Serikat. Saat itu,
mereka adalah kumpulan orang-orang yang
sangat sukses di zamannya.

Namun, tengoklah nasib tragis mereka 25
tahun sesudahnya! Saya akan menyebutnya
satu persatu :

=> Charles Schwab, CEO Bethlehem Steel,
      perusahaan besi baja ternama waktu itu.

      Dia mengalami kebangkrutan total,
      hingga harus berhutang untuk membiayai
      5 tahun hidupnya sebelum meninggal.

=> Richard Whitney, President New York
      Stock Exchange. Pria ini harus
      menghabiskan sisa hidupnya dipenjara
      Sing Sing.

=> Jesse Livermore (raja saham "The
      Great Bear" di Wall Street), Ivar
      Krueger (CEO perusahaan hak cipta),
      Leon Fraser (Chairman of Bank of
      International Settlement), ketiganya
      memilih mati bunuh diri.

=> Howard Hupson, CEO perusahaan gas
      terbesar di Amerika Utara. Hupson
      sakit jiwa dan meninggal di rumah
      sakit jiwa.

=> Arthur Cutton, pemilik pabrik tepung
      terbesar di dunia, meninggal di
      negeri orang lain.

=> Albert Fall, anggota kabinet
      presiden Amerika Serikat, meninggal
      di rumahnya ketika baru saja keluar
      dari penjara.

Kisah di atas merupakan bukti, bahwa
kekayaan yang melimpah bukan jaminan
akhir kehidupan yang bahagia!

Kebahagiaan memang menjadi faktor yang
begitu didambakan bagi semua orang.

Hampir segala tujuan muaranya ada pada
kebahagiaan. Kebanyakan orang baru bisa
merasakan *hidup* jika sudah menemukan
kebahagiaan.

Pertanyaannya, di mana kita bisa
mencari kebahagiaan?

Apakah di pusat pertokoan? Salon
kecantikan yg mahal? Restoran mewah?
Di Hawaii? di Paris? atau di mana?

Sesungguhnya, kebahagiaan itu tdk perlu
dicari kemana-mana... karena ia ada
di hati setiap manusia.

Carilah kebahagiaan dalam hatimu!
Telusuri 'rasa' itu dalam kalbumu!
Percayalah, ia tak akan lari kemana-mana...

Hari ini saya akan berbagi tips
bagaimana kita sesungguhnya bisa
mendapatkan kebahagiaan *setiap hari*.

Berikut adalah tips yang bisa Wawan
lakukan:

1. Mulailah Berbagi!

    Ciptakan suasana bahagia dengan cara
    berbagi dengan orang lain. Dengan cara
    berbagi akan menjadikan hidup kita
    terasa lebih berarti.

2. Bebaskan hati dari rasa benci,
    bebaskan pikiran dari segala
    kekhawatiran.

    Menyimpan rasa benci, marah atau dengki
    hanya akan membuat hati merasa tidak
    nyaman dan tersiksa.

3. Murahlah dalam memaafkan!

    Jika ada orang yang menyakiti, jangan
    balik memaki-maki. Mendingan berteriak
    "Hey! Kamu sudah saya maafkan!!".

    Dengan memiliki sikap demikian, hati
    kita akan menjadi lebih tenang, dan
    amarah kita bisa hilang. Tidak percaya?
    Coba saja! Saya sering melakukannya. :-)

4. Lakukan sesuatu yang bermakna.

    Hidup di dunia ini hanya sementara.
    Lebih baik Wawan gunakan setiap waktu
    dan kesempatan yang ada untuk melakukan
    hal-hal yang bermakna, untuk diri
    sendiri, keluarga, dan orang lain.

    Dengan cara seperti ini maka
    kebahagiaan Wawan akan bertambah dan
    terus bertambah.

5. Dan yang terakhir, Wawan jangan
    terlalu banyak berharap pada orang
    lain, nanti Wawan akan kecewa!

Ingat, kebahagiaan merupakan tanggung
jawab masing-masing, bukan tanggung
jawab teman, keluarga, kekasih, atau
orang lain.

Lebih baik kita perbanyak harap hanya
kepada Yang Maha Kasih dan Kaya.

Karena Dia-lah yang menciptakan kita,
dan Dia-lah yang menciptakan segala
'rasa', termasuk rasa bahagia yang
selalu Wawan inginkan. ^_^

Sampai bertemu minggu depan! :-)

factual

Pintu Gerbang "Neraka" Terbuka di Guateamala

Kiamat sudah dekat - Sebuah lubang raksasa terjadi akibat sebuah badai tropis yang melanda Guatemala, Honduras dan El Savador. Disamping itu juga kedalaman nya benar-benar tidak bisa diukur karena tidak terlihat dasarnya, oleh sebab itu beredar desas-desus bahwa lubang tersebut adalah pintu neraka!

Badai tersebut menghancurkan bangunan, jembatan, dan menewaskan banyak penduduk. Pintu gerbang neraka tersebut adalah sebuah lubang raksasa di jalan yang dijumpai setelah badai berakhir yang menewaskan 115 orang. Di Guatemala, sekitar 92 orang tewas, 59 orang terluka, dan 112 ribu orang harus diungsikan. Lebih dari 29 ribu orang harus kehilangan rumah dan terpaksa tinggal di tempat penampungan.

Ada sebagian yang mengatakan bahwa Lubang maha dahsyat ini muncul minggu lalu di perempatan jalan Ciudad de Guatemala. Lubang ini merupakan gejala alam yang terjadi sebagai akibat lapisan-lapisan tanah (yang terdiri dari batu kapur, batu soda dan bebatuan lain) dierosi oleh arus air bawah tanah.
 
sumber : jakerobe.blogspot.com

Minggu, 29 Agustus 2010

ihsan

hakekat akhlaq ihsan meliputi
keyakinan,bahwa itu tujuan paling akhir yang inti
kandungan quran
hakekat muhsin
install imtaq
install rukun islam dan rukun iman

zamzam

Blokir Situs Porno untuk Membangun Karakter Bangsa

E-mail Print PDF
Asosiasi Industri Web Indonesia (AIWI) menawarkan diri untuk mengkaji ulang standar spesifikasi sistem yang digunakan untuk memblokir

Hidayatullah.com -- Pemblokiran situs porno ini bukan untuk kepentingan jangka pendek Kementerian Kominfo, tetapi merupakan suatu kegiatan yang berorientasi jangka panjang dalam turut serta membantu national character building. Program ini didukung banyak kalangan masyarakat.

Salah satu dukungan tersebut datang dari Asosiasi Industri Web Indonesia (AIWI), yang tidak hanya mendukung, tetapi juga menawarkan diri untuk mengkaji ulang standar spesifikasi sistem yang digunakan untuk memblokir dengan tujuan di antaranya untuk meminimalisasi dampak pemblokiran yang merembet pada situs yang non pornografi.

Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Kominfo RI Gatot S. Dewa Broto mengungkapkan, pihaknya akan terus melakukan program ini secara berkelanjutan.

"Itulah sebabnya, kalau masih banyak bolong-bolongnya, bukan berarti program ini gagal. Tapi memang upaya ini harus terus dilakukan," kata Gatot S. Dewa Broto dalam perbincangan dengan Hidayatullah.com, Sabtu (28/08).

Hal lain yang juga perlu diberitahukan kepada masyarakat umum adalah, bahwasanya dukungan publik terhadap kegiatan filtering dan pemblokiran ini terus saja mengalir dari berbagai kalangan, meskipun di awal Kementerian Kominfo tetap selalu mengingatkan, bahwa konten internet yang bermuatan pornografi tidak dapat sepenuhnya 100% dibersihkan.

Tetapi minimal, kata Gatot, ada upaya masif yang dilakukan Kementerian Kominfo bersama para penyelenggara ISP, yaitu suatu upaya konkret massif secara komprehensif dan berkelanjutan yang baru pertama kalinya dilakukan sejak berdirinya Kementerian Kominfo.

"Memang di negara mana pun belum ada negara yang sukses memblokir situs porno, di RRC pun yang otoriter tidak pernah sukses. Tapi ini bukan menjadi alasan kami untuk menyerah," lontar Gatot. [ain/www.hidayatullah.com]
 

heaven

"Tuhan" Filsafat

Ketuhanan dalam agama Yahudi dan Kristen, kata Newton sangat problematic. Karena itu, ia ditolak sains


Oleh: Hamid Fahmy Zarkasyi *

Pada suatu hari saya naik bis dari Aston ke Universitas Birmingham Inggris. Disamping saya seorang bule agak kusut. Ia melirik buku teologi yang sedang saya baca. Dan tiba-tiba: Hai mike! Ia menyapa dengan aksen khas Birmingham sambil senyum. Dia bertanya, "Bisakah Tuhan menciptakan sesuatu yang Ia tidak dapat mengangkatnya"?

Saya tahu konsekuensi jawabannya. Baik jawaban positif maupun negatif hasilnya sama Tuhan tidak berkuasa. Ini pasti pertanyaan seorang sekuler atau ateis, pikir saya. Ia bertanya dan tidak perlu jawaban.

Untuk tidak memberi jawaban panjang saya tanya dia dulu "Could you tell me what do you mean by God?" Benar saja sebelum menjawab pertanyaan saya dia sudah turun dari bus sambil meringis.

Pertanyaan apakah Tuhan bisa membuat lebih baik dari yang ada ini, pernah diajukan Peter Abelard. Dia sendiri juga bingung menjawab. Pertanyaan sang Bule itu mungkin kulakan dari situ. Tapi yang jelas bukan dari pikirannya sendiri. Apa makna Tuhan baginya kabur. Bertanya tanpa ilmu akhirnya menjadi seperti guyonan atau bahkan plesetan.

Di Barat, diskursus tentang Tuhan memang marak dan terkadang mirip guyonan. Presedennya karena teologi bukan bagian dari thawabit (permanen) tapi mutaghayyiat (berubah). Layaknya wacana furu' dalam fiqih. Ijtihad tentang Tuhan terbuka lebar untuk semua. Siapa saja boleh bertanya apa saja. Akibatnya, para teolog kuwalahan. Pertanyaan-pertanyaan rasional dan protes-protes teologis gagal dijawab. Teolog lalu digeser oleh doktrin Sola Scriptura. Kitab suci bisa difahami tanpa otoritas teolog, sosiolog, psikolog, sejarawan, filosof, saintis dan bahkan orang awam pun berhak bicara tentang Tuhan.

renung


Tazkiyatu Nafs: Menerangi Kegelapan Hati

E-mail Print PDF
Cahaya itu merupakan kunci menuju bagian pengetahuan yang lebih besar. Cahaya itu sendiri bukanlah ungkapan kebenaran. Kebenaran itu harus dicari, tetapi kini ia telah menemukan keterbatasan akal

Oleh: Sholih Hasyim Seorang profesor, yang sedang naik daun namanya, tiba-tiba dilanda kekalutan batin dan keresahan jiwa. Ia merasa ada yang kurang dalam dirinya, sekalipun berlebihan dalam aspek karir dan income.
Tak urung, ia memutuskan untuk meninggalkan karirnya yang cemerlang di Universitas Nidzamiyah dan memburu kebutuhan lain yang dirindukannya – jawaban yang tuntas atas keresahan dan keguncangan batinnya -. Ia  jatuh sakit, mulutnya membisu, tetapi pikirannya terus bergejolak dan bergolak. Ia menyedekahkan seluruh hartanya, kecuali sedikit saja untuk keperluannya dan keluarganya. Baghdad, kota yang memberikan keharuman namanya, ia tinggalkan. Ia mengasingkan diri untuk menjawab pertanyaan besar yang sedang merisaukan hatinya – cara apakah yang dapat ditempuh hingga sampai kepada pengetahuan yang benar (al-Haqiqah al-Muthlaqah)?.
Ia berkesimpulan. Pertama, ia meamandang bahwa pengetahuan yang benar hanya dapat diperoleh lewat pencerapan panca indera (al-khawasul khams). Yang benar adalah yang dapat dilihat, didengar, dicium, dicicipi, atau diraba. Yang benar adalah yang terukur (al-Haqiqah At-Tajribiyyah).  Dengan bergulirnya waktu, segera ia menemukan bahwa persepsi inderawi juga tidak dapat sepenuhnya dipercaya. Ia bertanya kepada dirinya – atas dasar apa harus mempercayai keterangan persepsi inderawi. Dari kejauhan matanya melihat air lewat jendela kendaraan yang dinaikinya, setelah didatanginya ternyata hanya fatamorgana. Matanya melihat bayangan tongkat itu tidak bergerak, padahal orang tahu bahwa bayangan itu bergerak perlahan sekali mengikuti bayangan matahari. Dan matahari kelihatan kecil, padahal lewat perhitungan geometris, matahari lebih besar dari bumi.
Kedua, kekeliruan indera dibetulkan oleh akal yang sehat (al-‘Aqlus Salim). Sekarang ia mencurahkan harapannya kepada akal. Tapi, ia segera membayangkan bahwa persepsi indera yang ditinggalkannya menghujatnya dengan keras: Apakah Anda tidak mengira bahwa kepercayaan Anda pada akal akan mengalami hal yang sama seperti kepercayaan Anda pada persepsi inderawi sebelumnya ?. Anda lalu mempercayai saya. Lalu, datanglah akal, dan saya terbukti salah. Kalau tidak ada akal, Anda akan selalu menganggap saya benar. Akal mendefinisikan bahwa bahagia itu berbentuk benda (materi) yang bisa dicari di tempat tertentu dan pada waktu khusus. Setelah semuanya diperoleh dan berlebih, terbukti kebahagiaan yang diburunya semakin menjauh. Akal lemah dalam menjawab pertanyaan kembarannya, untuk apa semua itu di cari?.
Ketiga, barangkali dibalik pemahaman akal, ada lagi hakim lain yang bila menampakkan dirinya, dapat menunjukkan kesalahan akal dalam menetapkan keputusan, seperti ketika akal muncul, akal memperlihatkan kekeliruan indera. Kenyataan bahwa pemahaman - supra-intelektual, supra-rasional - (indera keenam, red) itu belum muncul, tidaklah dapat dijadikan bukti bahwa hal itu tidak ada.
Akhirnya, Selama berbulan-bulan, profesor ini merenungkan masalah ini. Ia hampir-hampir putus asa. Pemecahan masalah ternyata tidak lewat berpikir dan merenung. Ia bercerita, Penyelesaian masalahku tidaklah datang karena pembuktian yang sistematis dan argumentasi yang dikemukakan, tetapi karena belum ada cahaya yang dimasukkan Allah Swt ke dalam dadaku.
Cahaya itu merupakan kunci menuju bagian pengetahuan yang lebih besar. Cahaya itu sendiri bukanlah ungkapan kebenaran. Kebenaran itu harus dicari, tetapi kini ia telah menemukan keterbatasan akal. Dia telah menguras kekuatan intelektualnya, namun berakhir dalam keputusasaan, ketika sentuhan ghaib Tuhan menyelematkannya dari kesesatan. Dorongan mendadak keimanan ini nampak olehnya berasal dari pencerahan Ilahi sebagai suatu cahaya pembawa harapan. Baginya, hal itu berarti bahwa pengetahuan manusia tentang kebenaran bergantung sekali pada sesuatu yang berada di luar logika dan aturan-aturan penalaran. Sebagai sesuatu yang lebih tinggi daripada nalar sebagai alat penghubung dengan kenyataan metafisik, mesti ada pada manusia, dan meskipun aktifitasnya  bergantung pada bunga api Ilahi toh ia sendiri memampukan pencari yang gigih mencapai pengetahuan tentang kenyataan dan tentang Tuhan.
Profesor tersebut adalah sang Hujjatul Islam, Muhammad bin Muhammad bin Muhammad bin Ahmad Al-Ghazali. Yang meresahkannya adalah masalah epistemologi (fahmul ‘ilmi), yang mengobatinya adalah sentuhan hidayah (Nur) Ilahi. Al-Ghazali boleh disebut sebagai salah seorang pemikir Islam yang merintis kajian epistemologi dalam perspektif Islam. (dalam Hilyatul Auliya, juz 11).

Jumat, 27 Agustus 2010

valid dinamis

kilas yang sedang jalan di lapangan 
masalah solusi
lingkup kimiawi spirit
jaminan jasmaniruhani
jatahhku mubarok
ramadhan berkahku
kawasan zaff
input rezekiku